MARI MENGNAL SEJARAH SINGKAT IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH
- TAHUN DAN TEMPAT LAHIR
Nama asli dari imam
suafi’i adalah Muhammad bin idris.Gelar beliau Abu
Abdillah. Orang Arab kalau menuliskan nama biasanya mendahulukan gelar
dari nama,sehingga berbunyi : Abu Abdillah Muhammad bin Idris. Beliau lahir di
Gazza,bahagian selatan dari palestina,pada tahun 150 H.pertengahan abad kedua
hijriyah.

Ada ahli serjarah
mengatakan bahwa beliau lahir di Asqalan,tetapi kedua perkataan ini tidak
berbeda karena Gazza dahulunya adalah daerah Asqalan.
Kampung halaman Imam
syafi’i Rhl.bukan di Gazza palestina,tetapi di mekkah [Hijaz].Dahulunya ibuk
bapak beliau datang ke Gazza palestina untuk suatu keperluan,dan tidak lama
setelah itu beliau lahir.
Ketika beliau masih
kecil bapanya meninggal di Gazza, dan beliau menjadi anak yatim yang hanya di
bela oleh inbunya saja.
Sejarah telah mencatat,
bahwa da dua kejadian penting sekitar kelahiran Imam syafi’i Rhl. Yaitu:
1 Sewaktu imam syafi’i dalam kandungan, ibunya bermimpi bahwa sebuah
bintang telah keluar dari perutnya dan terus naik membubung tinggi, kemudian
bintang itu pecah bercerai dan berserak menerangi daerah daerah sekelilingnya.
Ahli mimpi menta’birkan bahwa ia akan melahirkan seorang putera yang ilmunya
akan meliputi seluruh jagad. Sekarang menjadi kenyataan bahwa ilmu Imam syafi’i
memang memenuhi dunia, bukan saja ti naha Arab, di Timur Tengah Afrika, tetapi
juga sampai ke Timur jauh, ke Indonesia,Malaysia,Thailand,philipina dan lain
lain.
2 Sepanjang sejarah pada hari Imam syafi’i di lahirkan itu, meninggal dunia dua orang Ulama Besar,seorang di bahgdad[Iraq] yaitu Imam Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit[pembangun mazhab hanfi] dan yang seorang lagi di mekah,yaitu Imam Ibnu jurej al Makky, Mufty Hijaz ketika itu. Kata orang dalam ilmu firasat hal ini adalah satu pertanda bahwa anak yang lahir ini akan yang menggatikan yang meninggal dalam ilmu dan kepintarannya. Memang firasat ini terbukti dalam kenyataan.
2.NENEK MOYANG IMAM SYAFI,I
Nenek moyang imam syafi'i adalah : Muhammad bin idris ,bin abbas, bin utsman, bin syafi', bin sai'ib, bin abu yazid, bin Hasyim, bin Abdul Muthalib, bin Abdul manaf, bin Qushai. Abdul manaf bin qushay yang menjadi nenek ke 9 dari imam syafi'i, adlah abdul manaf bin Qushai nenek ke 4 dari Nabi Muhammad Saw.
Nenek moyang moyang Nabi Muhammad Saw. sebagai di maklumi, adalah : Muhammad bin Abdullah, bin Abdul Muthalib, bin Hasyim, bin Abdul Manaf, bin Qushay, bin kilab, bin marah, bin ka'ab, bin luai, bin galhib, bin fihir, bin malik, bin nadhar, bin kinamah, bin kuzhaimah, bin mudrikah, bin ilyas, bin ma'ad, bin Adnan, sampai kepada nabi ismail dan nabi ibrahim Alaihissalam. Jelaslah dalam silsilah ini bahwa Imam Syafi'i se nnek moyang dengan Nabi Muhammad Saw.
Adapun dari pihak ibu : Fathimah, binti Abdullah, bin Hasan, bin Husein, bin Ali, bin Abi Thalib Rda. Ibu imam syafi'i adalah cucu dari cucu Saidina 'Ali bin Abi Thalib, menantu sahabat Nabi dan khalifah ke iv yang terkenal. Sepanjang sejarah di ketemukan, bahwa saib bin abu yazid, nenek Imam syafi'i yang ke 5 adalah Nabi muhammad Saw. Jadi, baik di pandang dari segi keturunan darah, maupun di pandang dari keturunan ilmu Imam syafi'i yang kita bicarakan adalah karib dekat Nabi Muhammad Saw. Gelaran ''syafi'i'' dari imam syafi'i, diambil dari nenek moyang ke 4 syafi'i bin sa'ib.
3. KEMBALLI KE MEKKAH AL MUKARRAMAH
Setelah Usia Imam Syafi'i 2 tahun,ia di bawa ibunya kembali ke mekkah al mukarramah,yaitu kampung halaman beliau, dan tinggal di mekkah sampai usia 20 tahun,yakni sampai tahun 170 H. Dalam angka 20 ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam catatan sejarah,ada yang mengatakan sampai usia 13 tahun,ada yang mengatakan sampai usia 14 tahun,ada yang mengatakan sampai usia 20 tahun bahkan ada yang mengatakan sampai usia 22 tahun.
Tetapi penulis dari buku ini sudah meperhatikan dari bermacam-macam segi, agak condong berpendapat bahwa imam imam syafi'i. tinggal di mekkah smpai usia 20 tahun sesudah itu pindah kemadinah al munawwarah. Perbedaan angks ini tidak prinsipil, yang terang beliau tinggal di mekkah di sewaktu kecil setelah muda remaja pindah ke madinah. Selama belaiu di mekkah, imam syafi'i berkecimpung dalam menuntut ilmu pengetahuan, khusus yang bertalian dengan agama islam yang sesuai dengan kebiasaan anak-anak kaum muslimin di kala itu.
Sebagai di maklumi bahwa dalam sejarah pada abad 1 dan 2 tahun hijryah, ummat islam boleh di katakan dalam masa ke emasan, sedang memuncak memumbung tinggi. Agama islam sudah tersiar luas, ke barat sampai ke maroko dan spanyol, ke timur sudah sampai ke iran, ke afganistan, ke india selatan, ke indonesia dan ke tiongkok dan afrika sudah hampir pada seluruh daerah. Pada abad itu yang berkuasa adalah khalifah-khalifah AR Rasyidn, khalifah Bani Umayyah dan khalifah Bani'Abbas,yang terkenal bukan saja dalam keberanian, tetapi juga dalam memeperkembangkan ilmu pengetahuan. Dalam massa khalifah-khalifah harun ar rasyid, [170-193 H] dan al Makmun [198-218 H] dikenal sebagai massa yang memundak tinggi ke dudukan ilmu pengetahuan. Dalam agama islam yang sangat di patuuhi orang masa itu, baik dalam hadist hadist nabi maupun dalam AL quran, banyak sekali terdapat petunjuk petunjuk yang menganjurkan dan mengarahkan rakyat supaya belajar segala macam ilmu pengetahuan, khususnya yang bertalian dengan agama. Sesui dengan ini maka imam syafi'i, pada masa mudanya menghabiskan waktnya untuk menuntut ilmu pengetahuan. Markas-markas ilmu pengetahuan pada masa itu adalah di mekkah, di madinah, di kuffah [iraq], di syam [damsyik], dan di mesir.
No comments:
Post a Comment