Showing posts with label khutbah jumat. Show all posts
Showing posts with label khutbah jumat. Show all posts

Saturday, October 24, 2020

khutbah jumat singkat

 Khutbah jumat




 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

 

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ أَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ… وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

 

 

Jemaah Jumat yang berbahagia,

Dahulu peradaban Islam pernah menguasai banyak daratan di dunia ini, mulai dari ujung dunia Barat hingga belahan Timur, sampai daratan benua Amerika. Jika kita mau menelusuri sejarah melalui manuskrip-manuskrip yang otentik, akan banyak ditemui bukti dan fakta yang sengaja ditutup-tutupi supaya umat Islam tidak menjadi golongan yang superior.

Islam pernah menjadi peradaban besar, tepatnya pada masa Daulah Islamiyyah (Khulafa’ Rasyidin, Umayyah, Abbasiyyah, Utsmaniyyah, dlsb), yang membawa Islam pada waktu itu sebagai sebuah agama dan peradaban yang sangat terkenal dan masyhur pada masanya.

Akan tetapi kejayaan tersebut saat ini, kini menjadi sebuah kenangan dan cerita sejarah yang membanggakan di tengah kondisi umat Islam. Khususnya di Indonesia, yang terpuruk akibat urusan politik dan pemerintahan yang belakangan ini hangat diperbincangkan.

Hal ini bukan tanpa sebab. Secara umum, khatib melihat ada dua penyebab terpuruknya umat Islam di negeri ini.

Pertama, kelemahan internal. Karena umat sudah jauh dari Al-Qur’an dan hadis Nabi, sehingga cinta dunia dan takut akan kematian, yang artinya umat Islam sudah terpapar penyakit wahn.

Kedua, adalah pengondisian yang sengaja terus diupayakan oleh orang-orang dan kelompok serta negara tertentu yang ingin supaya umat Islam lemah, tercerai-berai, dan saling gontrok-gontrokan.

Jemaah Jumat yang berbahagia,

Mari kita renungkan petuah baginda Rasulullah saw. agar di dalam membangun umat ini, terhindar dari segala marabahaya. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Tsauban ra. Rasulullah bersabda,yg artinya

Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni makanannya.” Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?” Nabi SAW menjawab, “Pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa’. Dan pasti Allah akan mencabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn.” Kata para sahabat, “Wahai Rasulullah, apa Wahn itu?” Beliau bersabda, “Cinta dunia dan takut mati.”

Jemaah Jumat yang berbahagia,

Hadis di atas memaparkan berita mengenai keadaan umat Islam di akhir zaman. Dalam hadis tersebut, dijelaskan bahwa akan terjadi sebuah masa di mana jumlah umat Islam sangat banyak.

Akan tetapi, banyaknya hanya dalam segi jumlah atau kuantitas saja, tanpa memiliki kualitas dan keilmuan yang mumpuni. Mengingat kembali sejarah Islam, pada tahun 625 M pernah terjadi perang Uhud, di mana para serdadu Islam bertempur dengan pasukan kafir Quraisy di lembah Uhud.

Meski tentara muslim jumlahnya sama imbangnya dengan tentara Quraisy, hanya akibat ulah segelintir tentara musuh yang menyebar harta rampasan perang dan emas ke area sekitar peperangan, membuat para pasukan pemanah yang harus tetap bertahan di pos masing-masing, justru turun gunung sehingga membuat pertahanan umat Islam terpecah dan akibatnya pasukan muslim kalah dalam perang.

Sejarah tersebut secara gamblang juga termaktub dalam perang Hunain, di mana sebuah pertempuran tidak mesti ditentukan oleh banyaknya jumlah pasukan yang ikut berperang.

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (wahai orang-orang beriman) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” Kisah itu termaktub dalam QS. Taubah ayat 25.

Hadirin sidang jamaah jumat

Bagi seorang mukmin yang merindukan kebahagiaan abadi di negeri akhirat, tentu ia akan berusaha mencari bekal sebanyak-banyaknya. Sehingga, ia selalu siap kapan saja ketika malaikat maut akan menjemputnya. Ia selalu sadar jika kehidupan di dunia ini hanyalah fana dan sementara. Semua kenikmatan dunia akan ditinggalkan, begitu nyawa keluar dari badan.

 

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah 2


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ



مَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى  الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَ



SEJARAH SINGKAT IMAM SYAFI'I RAHIMAHULLAH

    MARI MENGNAL SEJARAH SINGKAT IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH TAHUN DAN TEMPAT LAHIR Nama asli dari imam suafi’i adalah Muhammad bin idris....